Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Mobil tercebur ke laut Pelabuhan Merak belum lama ini mengungkap sejumlah fakta. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (23/12/2022) sekira pukul 22.00 WIB. Insiden ini membuat mobil Daihatsu warna silver jatuh ke laut, saat akan melintasi pintu masuk Kapal Ferry. Bahkan Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga turut membenarkan kejadian tersebut.
Tidak menelan korban jiwa atas peristiwa tersebut, akan tetapi korban mobil tercebur akan tetap mengklaim pertanggungjawaban pihak pengelola. Sejumlah informasi terkini lainnya terkait peristiwa mobil tercebur ke laut tersebut mulai terungkap.
Kejadian mobil jatuh ke laut di Pelabuhan Merak, Banten, terjadi pada Jumat (23/12) malam. Dari kesaksian orang di TKP, peristiwa bermula saat mobil akan memasuki kapal melalui ramp door (pintu rampa). Saat mobil tersebut mendekat, tiba-tiba posisi kapal mundur. Untuk itu, menyebabkan mobil beserta penumpangnya jatuh ke laut.
Selanjutnya proses evakuasi terhadap penumpang mobil yakni Yunianto Pramono dan Natalia Rosa. Kemudian lanjut evakuasi kendaraan roda empat tersebut dan mengangkutnya dari dalam laut. Kapolda Banten turut menyesalkan akan terjadinya tragedi tersebut. Pihaknya juga mengklaim otoritas Pelabuhan Merak memberikan pelayanan terbaik terkait keselamatan masyarakat. Berikut ini adalah sejumlah faktanya.
Pada saat peristiwa terjadi, korban yang ada dalam mobil berhasil selamat. Terdapat beberapa Personel Polairud Polda Banten yang membantu, yakni Personel Polairud Polda Banten Bripka Atur, Bripka Hasanudin, Bripka Abdul Waris, dan Bripda Eris. Tak lupa, juga Basarnas ikut terjun ke air. Dua korban penumpang dalam mobil tersebut adalah pasangan suami istri. Akhirnya kedua korban berhasil selamat. Proses evakuasi keduanya oleh sejumlah orang dengan cara memecahkan kaca belakang mobil.
Kemudian membawa kedua korban dari insiden mobil tercebur ke laut Pelabuhan Merak ke Puskesmas Pulomerak dan Rumah Sakit Krakatau Medika untuk menjalani perawatan. Korban perempuan menuju ke Puskesmas Merak, sementara korban laki-laki menuju ke RS KS karena tidak sadarkan diri.
Kedua korban atas mobil tercebur ke laut tersebut menuntut tanggung jawab dari operator kapal sampai pengelola pelabuhan. Korban merasa tidak mendapatkan pertanggungjawaban dari awak pelabuhan maupun kapal. Lewat Kuasa hukum korban, Husendro Hendino, mengungkapkan bahwa kliennya hanya dibiarkan setelah menuju ke rumah sakit.
Bahkan merasa tak ada yang bertanggung jawab atas peristiwa mobil tercebur ke laut Pelabuhan Merak tersebut. Saat meminta pertanggung jawaban pihak kapal dan ASDP, justru tidak mendapatkan kepastian.
Lewat kuasa hukumnya, Husendro Hendino yang memberikan pernyataan, tentang korban yaitu pasangan dengan nama Yunianto Permono alias Okkie dan Natalia Rosa. Saat berhasil dievakuasi memang langsung membawa korban ke rumah sakit memakai ambulans. Akan tetapi setelah tiba rumah sakit, justru pihak yang membawanya langsung pergi begitu saja.
Setelah evakuasi, korban perempuan Natalia menuju ke puskesmas hanya menggunakan mobil bak terbuka begitu. Sementara korban laki-laki menuju ke Rumah Sakit Krakatau Medika menggunakan ambulans. Sampai rumah sakit, yang bawa korban langsung pergi, dengan alasan ada tugas lain.
Bahkan hingga saat ini tidak ada pihak pelabuhan yang menghubunginya. Saat itu, kondisi korban sangat khawatir dan syok. Namun saat menjalani perawatan di RS Krakatau Medika, korban yang menanggung biaya perawatannya sendiri.
Guna menanggapi tragedi mobil tercebur ke laut di Pelabuhan Merak, Banten, Menhub (Menteri Perhubungan) Budi Karya Sumadi turut angkat bicara. Ia memohon kepada pengelola Pelabuhan Merak, yakni PT ASDP Indonesia Ferry, memberikan pertanggungjawaban atas kejadian mobil jatuh ke laut.
Menhub memerintahkan ASDP mensubstitusi kerugian serta melakukan perawatan atas kedua korban. Ia juga turut meminta maaf atas peristiwa tersebut dan meminta agar insiden tersebut menjadi pelajaran bagi pihak-pihak terkait. Tak hanya itu, meminta ASDP Ferry Indonesia mengevaluasi dan memperbaiki sarana-prasarana, baik Pelabuhan Merak maupun Pelabuhan Bakauheni. Bahkan berharap peristiwa serupa tak terulang kembali.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengkonfirmasi atas insiden kendaraan jenis minibus jatuh dari KMP Shalem, milik operator swasta Surya Timur Lines. Awalnya, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengungkapkan terkait kronologi kejadiannya.
Lebih lanjut, Shelvy mengatakan, pihak ASDP akan berkoordinasi bersama dengan mitra terkait hak asuransi pengguna jasa. PT Jasaraharja Putera yang akan memproses klaim kendaraan, sementara untuk biaya perawatan Rumah Sakit oleh PT Jasa Raharja.
Pihak ASPD memohon maaf atas kekurangan dalam pelayanan yang diberikan. Apalagi dengan terjadinya insiden mobil tercebur ke laut Pelabuhan Merak, berharap tidak terjadi lagi. Pihaknya akan terus berupaya memperbaiki serta terus meningkatkan kualitas pelayanan ASDP kepada pengguna jasa.